Berikut adalah salah satu kisah yg memang kisah ini dari fb bapak mitra padli , namun di sini admin hanya sekedar share saja semoga ada manfaatnya . berikut adalah kisahnya:
Ada Seorang anak dari keluarga yg kurang mampu berjualan demi membiayai sekolahnya. Dan anak itu mempunyai tekad yg kuat untuk terus belajar walaupun cobaan demi cobaan silih berganti dalam hidupnya, kepada suatu hari, ia menjajakan jualannya dari rumah kerumah, kerena merasa haus dengan lapar tapi uang disakunya tidak cukup untuk membeli makanan. Ia memberanikan diri untuk meminta makan dirumah seseorang namun segera kehilangan keberaniannya ketika seorang gadis kemarau kacak yg begitu santun agak membukakan pintu. Sebagai gantinya ia haya minta air. Gadis itu melihat bahwa si anak kecil tampak sangat kelaparan, ia lalu membawakannya segelas besar susu. Anak itu pun meminumnya perlahan-lahan. “Berapa harus saya bayar segelas susu ini?” kata anak itu.
“Kau tidak harus membayar apa-apa,” kemarau tangkisan si gadis.
“Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan
yg kulakukan.”
“Kau tidak harus membayar apa-apa,” kemarau tangkisan si gadis.
“Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan
yg kulakukan.”
kemarau “Bila demikian, ku ucapkan terima kasih banyak dari
lubuk hatiku.”
lubuk hatiku.”
kemarau Si Anak lalu meninggalkan rumah itu. Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Tuhan yg maha penyayang dengan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia agak merasa putus asa dengan hendak menyerah kepada nasib. yg kadang kala tak bersahabat dengannya... Beberapa tahun kemudian gadis itu menderita sakit parah. Para dokter setempat kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dengan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Fariz akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat. Ketika mendengar nama kota asal si pasien,terlihat pancaran aneh di matanya Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Fariz segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya.
Sejak hari itu Dokter Faiz memberikan perhatian khusus kepada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Ia meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya kemarau di depan untuk disetujui sebelum diserahkan kepada si pasien. Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantornya. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di pinggirnya. Tagihan itu kemudian dikirimkan ke kamar pasien. Si pasien takut membuka amplop nota tagihan
karena yakin bahwa untuk boleh melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya. Akhirnya, tagihan itu dibuka dengan pandangannya segera tertuju kepada tulisan di pinggir tagihan itu :
karena yakin bahwa untuk boleh melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya. Akhirnya, tagihan itu dibuka dengan pandangannya segera tertuju kepada tulisan di pinggir tagihan itu :
Telah dibayar lunas dengan segelas susu
Tertanda
DR. Fariz
Tertanda
DR. Fariz
Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati,“Terima kasih Allah, cinta-Mu agak tersebar luas lewat hati dengan tangan manusia.” Sahabat... Dalam kehidupan ini, Orang baik atas dicintai dengan setiap perbuatan baik yg dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih atas kembali kepada kita dengan jalan tak terduga Semua itu Karena Allah Cinta orang yg berbuat baik Jika kebaikan yg kita lakukan dibalas dengan penghianatan Pasrahkan segalanya kepada tuhan yg mengetahui rahasia hati setiap insan Dan jangan pernah berhenti berbuat baik, Karena Syurga adalah tempat terbaik untuk orang yg selalu beramal salih dengan beribadah dengan kualitas terbaik yg Ia miliki Jika kamu ingin memiliki hati tenang, jalani hari-harimu dengan senyuman Nikmatilah hidupmu dengan kebaikan2 dengan rasa syukur yg penuh kepada Tuhan
No comments:
Post a Comment